Pembangunan Sport Center Perlu Diikuti Pemeliharaan Yang Baik
Anggota Komisi X DPR Nyoman Dhamantra mengingatkan, keinginan beberapa daerah untuk memiliki Sport Center Nasional harus disertai juga dengan pemeliharaan yang baik, sehingga Gelanggang Olah Raga yang dibangun tersebut tidak sia-sia.
Demikian disampaikan Nyoman saat Komisi X DPR mengadakan pertemuan dengan Gubernur Kalimantan Selatan dan jajarannya, Senin (31/11) yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X Asman Abnur.
Nyoman mengatakan, Komisi X DPR sering memperjuangkan anggaran pembangunan sport center di beberapa daerah, namun sayangnya tidak ada biaya pemeliharaan dari pemerintah setempat. Sehingga, katanya, gelanggang olah raga tersebut tidak terawat dengan baik, bahkan baru tiga tahun sudah rusak.
Tentunya hal ini sangat disayangkan, dana yang begitu besar untuk pembangunan gelanggang olah raga tersebut tanpa diiringi keinginan kuat untuk memelihara dengan baik.
Pernyataan Nyoman tersebut terkait dengan keinginan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan untuk memiliki Sport Center yang bertaraf Nasional.
Pemda setempat mengusulkan dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan Sport Center ini mengingat Provinsi Kalsel belum mempunyai kawasan olahraga yang memadai untuk event-event skala nasional.
Tentu saja niat baik ini perlu didukung, agar Provinsi Kalimantan Selatan juga dapat menyelenggarakan event-event Nasional seperti PON dan pertandingan olah raga nasional lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengatakan, untuk pembangunan sport center ini, Pemerintah Daerah telah menyediakan lahan seluas 216 Ha yang berlokasi di Kota Banjarbaru. Tahun 2011 ini, katanya, sedang disusun Masterplannya.
Mengingat besarnya dana yang dibutuhkan, dukungan anggaran ini sangat diharapkan untuk dapat mewujudkan impian masyarakat Kalsel memiliki gelanggang olah raga yang memadai.
Rudy menambahkan, untuk bidang olah raga ini ada berbagai kendala yang dihadapi daerahnya, diantaranya adalah dukungan prasarana dan sarana olahraga di daerah masih kurang memadai.
Menurut Rudy, kualitas SDM Olahraga juga masih sangat terbatas khususnya terkait tenaga Pelatih instruktur, guru dan tenaga manajemen olahraga.
Selain itu, pembinaan kelembagaan cabang-cabang olahraga daerah yang masih belum optimal dan masih terbatasnya upaya pembibitan untuk atlet unggulan pelajar berprestasi baik untuk tingkat nasional maupun internasional. (tt)